Jumat, 15 Oktober 2010

Bahaya Sandal Jepit

Dibandingkan dengan sepatu hak tinggi, sandal tidak terlihat berbahaya dari jarak jauh. Tapi memakai flip-flop (bahasa trend untuk sandal jepit), sama bahayanya dengan sepatu bersol tinggi.
Lebih dari 200.000 orang mengunjungi dokter atau bahkan mereka berakhir di rumah sakit setiap tahun, setelah mengalami jatuh atau mengalami cedera akibat menggunakan sandal jepit.
Setelah dipakai hanya di pantai, sandal jepit menjadi alas kaki musim panas reguler pilihan banyak orang, satu dari limam wanita yang memiliki minimalsatu pasang. Tetapi para ahli memperingatkan bahaya penggunaan jangka panjang, seperti risiko cedera pergelangan dan nyeri sendi.
Mereka menggunakan sandal jepit untuk mengubah cara mereka berjalan sehingga ketika mengambil langkah mereka memberikan tekanan pada bagian luar kaki mereka, daripada tumit mereka, sehingga menyebabkan kerusakan jangka panjang. Selain itu ada risiko cedera serius dari tersandung. Sering juga terjadi keluhan termasuk pergelangan kaki bengkok.
Mike O’neill, juru bicara Serikat Chiroppodists dan Podiatrists, memperingatkan dari kerusakan yang disebabkan oleh sandal jepit karena kaki dipaksa untuk menyesuaikan bagaiman mereka berjalan. Sandal jepit membuat kita menempatkan semua tekanan pada jempol kaki. Hal ini memberi tekanan pada kaki dan menyebabkan kaki melemah.
Kurangnya dukungan dari flip-flop juga menyebabkan nyeri pada tendon di bagian dalam kaki dan tungkai bawah. Petugas medis mengatakan sandal jepit adalah sama buruknya untuk kaki sebagai stilettoes (sandal berhak tinggi) tetapi menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Sumber: Radar Banyumas, edisi 8 Agustus 2010-10-14

0 komentar:

Posting Komentar