Jumat, 15 Oktober 2010

Pelukan Pacu Endomorfin

Bukan tanpa alasan bila banyak orang suka dipeluk. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pelukan. Sentuhan fisik melalui pelukan disebut-sebut bisa merangsang keluarnya hormon endomorfin. Hormon tersebut berperan dalam menenangkan pikiran.
Menurut Dr Dyan Pramesti, pelukan merupakan salah satu bentuk sentuhan positif antara dua insan. Memang di negara ini, pelukan masih dianggap tabu dilakukan di tempat umum. Apalagi, bila dilakukan olehdua orang berlainan jenis kelamin. Lepas dari aspek tabu dan sosial tersebut, pelukan bermanfaat secara psikologis dan fisisologis bagi segala usia.
Saat tubuh merasakan sentuhan, neurotransmiter di otak akan mengirimkan hormon endomorfin ke dalam aliran darah. Kualitas hormon yang dihasilkan saat berpelukan cukup besar jika dibandingkan dengan sentuhan lain seperti belaian, ciuman atau rabaan.
Kehadiran hormon endomorfin, mampu menurunkan ketegangan syaraf dan tekanan darah. Saat seseorang sedang depresi, pelukan sangat manjur untuk menurunkan emosi. Bahkan,pada dua orang yang tidak saling kenalpun, pelukan tetap menghasilkan hormon endomorfin. Karenan itu, di beberapa negara seperti Jepang, ada yang menjadi sukarelawan untuk memeluk orang yang sedang stress.
Bagaimana dengan mitos bahwa anak yang sering mendapat pelukan justru menjadi anak yang cengeng ? Makin sering anak mendapat pelukan, makin sering dia mendapat perasaan nyaman. Hal tersebut dapat membantu tumbuh kembang anak. Jangan ragu memeluk anak jika mereka memang membutuhkan.
Bagi pasangan suami istri, pelukan juga membantu mempertahankan komitmen berumah tangga. Jangan hanya memeluk suami atau istri hanya saat berhubungan seksual saja, itu bisa membuat pasangan merasa diperhatikan jika ada maunya.
Sumber: Radar Banyumas, edisi 8 Agustus2010 

0 komentar:

Posting Komentar