
Tak lupa, penulis ajak anak penulis yang kelas 4 SD agar dia juga bisa nge-charge kemampuan bahasa Inggrisnya.
Setelah mapan di apartemen Universitas Connecticut, kami menyempatkan berakhir pekan ke New York City. Di kota itu, tak ada yang bisa ditumpangi untuk menginap. Maka, penulis menulis email ke konsulat KJRI (sesuai dengan alamat email KJRI yang ada di website), tapi tak kunjung dibalas. Akhirnya, penulis memutuskan untuk langsung datang saja (dan hingga saat ini pun email tsb juga tidak ada balasannya), padahal budaya kerja di Amerika semuanya dilakukan dengan email dan semuanya bisa dibereskan dengan efisien. Dalam hati penulis berpikir, meski di Amerika tapi kan KJRI menganut budaya Indonesia, ya begitulah. Tidak mau ambil risiko, kami putuskan untuk booking hotel di New York via internet. Susah sekali karena untuk akhir pekan New York selalu menjadi tujuan para pendatang, terutama turis asing dan domestik. Akhirnya, kami dapat hotel yang agak mahal (menurut kantong dosen). Tapi dari pada tidak jadi jalan-jalan ke New York, rugi sekali! Hotel kami berada di 89th Avenue.
Ya, di Amerika Serikat, New York termasuk salah satu kota termahal setelah Washington DC sebagai ibu kota negara. Bagaimana bila kita punya uang pas-pasan tapi ingin jalan-jalan beberapa hari di NY? Silahkan ambil saja hotel kelas mahasiswa atau asrama mahasiswa, banyak tersedia di sana asal booking-nya jangan mendadak. Inilah yang disebut backpacker hotel.
Kita bisa ambil sekamar isi 2 atau 4 atau 6 hingga ber 10 pun ada. Semakin banyak isi orangnya per kamar maka semakin murah tarifnya. Tapi minimum lama tinggalnya adalah 3 hari. Tarifnya kira-kira sehari sekitar Rp.200.000-an per kepala. Meski murah tapi tempatnya bersih (karena di Amerika harus memenuhi standard minimal layak huni). Jadi bila pembaca punya uang pas-pasan tapi pingin melanglang buana maka tidak ada salahnya nge-backpacker saja. Sepanjang di negara Eropa, Australia dan Amerika, maka kualitasnya standard tapi di negara lainnya silahkan coba sendiri....
***
JADI, siapa takut travelling ke New York? Tapi cocoknya adalah untuk orang-orang yang produktif dan mampu berjalan kaki. Bukannya tidak boleh bagi yang tak suka jalan kaki atau orang tak bisa jalan kaki, hanya ongkosnya mahal karena harus naik taksi kuning NY seperti yang ada dalam film-film di TV.
Untuk bepergian ke NY paling mudah adalah naik subway, tepat waktu dan murah. Untuk jarak jauh atau dekat, sekali jalan perlu tiket $ 2.25 (Rp.20 ribuan) dan tiketnya bisa dipakai untuk naik subway maupun city bus.
New York cukup luas wilayahnya, tapi hampir semua tempat terjangkau dengan jaringan kereta api bawah tanah dan bus kota. Jadi, sarana transportasi bukan persoalan besar. Orang malas naik mobil di NY karena biaya parkirnya memang sangat mahal dan susah mendapatkan tempat parkir. Sekali parkir dalam 1 jam kira-kira bisa mencapai $ 25, tergantung lokasinya juga. Kalau bukan orang kaya maka lebih baik naik subway meski harus jalan kaki ke mana-mana.
Nah, orang New York menjadi relatif lebih sehat dan langsing-langsing. Enak tho sudah sehat, eh bisa ngirit lagi! Lebih-lebih bila akhir pekan. Mengapa? Karena pada akhir pekan biasanya ada perbaikan atau perawatan kereta bawah tanah untuk rute-rute tertentu secara bergiliran. Jadinya penumpang harus cermat membaca pengumuman dan harus sering-sering bertanya pada penumpang lainnya atau petugas yang selalu diterjunkan pada jalur-jalur yang dilakukan perbaikan, supaya tidak di komplain oleh pengguna sarana subway. Yah, penumpang harus limpah sana limpah sini pada waktu akhir pekan, biar tambah sehat dan langsing.
Tapi untuk hari-hari kerja normal (Senin sampai Kamis, semua jalur berjalan secara normal dan tepat waktu). Untuk itu disarankan bagi pembaca yang akan ke NY pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu maka sebaiknya memperkirakan lama waktu perjananannya dengan cermat supaya tidak meleset waktunya bila ada sesuatu yang harus dikejar.
Ingat, jangan sok tahu dan sok ’pede’ saat waktu akhir pekan di NY karena banyak ketidakpastian mungkin terjadi di sana. Sistem yang setiap harinya disiplin di NY di akhir pekan mereka juga ’capek’ dan harus diperbaiki/dirawat. Tidak hanya berlaku untuk kereta bawah tanah tapi juga para petugas atau orang-orangnya.
***
INGIN lihat orang gemuk, kurus, hitam, putih, cantik, lusuh, dan entah apa lagi, semuanya ada di New York. Ada si kaya yang naik limousine yang panjangnya dua atau tiga kali mobil kijang. Mobil romantis dengan tempat tidur ala pengantin dan sofa yang mewah juga bisa kita pesan ke agen. Tapi ada juga gelandangan dan pengamen di dalam subway dengan macam gayanya untuk menarik uang dari pengguna jasa subway yang padat seperti KRL Jabodetabek.
Begitu pun berbagai jenis restoran dan penjaja makanan, barang/jasa di tepi jalan hingga mal dan hotel mewah di Broadway dari berbagai kalangan, semua bisa ditemukan di sana. New York semacam surga sekaligus neraka bagi para migran yang ingin mengadu nasib di Amerika. Bila mereka berhasil, jadilah saudagar yang kaya raya. Tapi bila bernasib kurang beruntung maka jadilah gelandangan yang tidak punya tempat tinggal alias homeless yang sering ditemukan mati kedinginan di tepi jalan pada waktu musim salju.
Nah, apa yang akan kita lihat di New York? Itu penting kita pikirkan karena akan berhubungan dengan bujet di saku kita. Mau paket hemat atau paket mewah? Untuk paket hemat, penulis memberikan sedikit tips begini:
Bila hanya ingin trip 1 hari saja, maka kita harus memilih kombinasi destinasi yang dituju dan letaknya berdekatan. Ada beberapa menu pilihan, yaitu (1) Patung Liberty & Ground-Zero Tragedi Bom WTC, (2) China Town, Little Italy & City Hall atau belanja di Broadway, Six Avenue & Buildings, (3) Yang serba-Museum bisa ke Museum of Natural History, Metropolitan Museum, Brooklyn Museum of Art, Ellies Immigration Museum, (4)Yang serba-Jembatan ke Brooklyn Bridge atau Manhattan Bridge, dan (5) Wall Street atau Browsing di Manhattan
Tapi bila kita mempunyai kesempatan selama 2 hari di NY, itu akan sangat ideal bagi peminat paket hemat jalan-jalan karena dapat memilih 2 pilihan menu. Yang jelas untuk melihat patung Liberty sebagai ikon kita New York adalah wajib hukumnya. Tapi ke Liberty sendiri perlu waktu 1 hari karena antrean naik ferinya sangat panjang. Entah mengapa setiap pengunjung kota NY tak bisa melewatkan ikon ini. Jadi bila hanya punya waktu 1 hari di NY ya biasanya orang memilih ke Liberty dan Ground Zero, tempat reruntuhan gedung WTC yang ditabrak pesawat terbang pada 11 September. Kebetulan kedua tempat itu cukup berdekatan.
www.suaramerdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar