Kamis, 14 Oktober 2010

Wirausaha Lebih Menantang Dibanding Kerja dengan Orang Lain

Tips dan Motivasi

JIKA panggilan jiwa berwirausaha tak terbendung, pekerjaan bergaji tinggi bukan tidak mungkin akan ditinggalkan. Kalimat itu rasanya pas untuk menggambarkan sosok Agung Joko Waskito. Lelaki berusia 31 tahun asal Kertek, Wonosobo itu, sejak 2003 bekerja di kapal pesiar Holland America Line.

Soal gaji, karena bekerja di kapal pesiar internasional, tentu besar. Bahkan karena pekerjaannya itu, Agung sudah berkeliling dunia, menyinggahi 170 kota besar di 100 negara.

Tapi sejak April 2010 lalu, Agung memutuskan turun ke darat. Agung mengambil cuti panjang selama 1 tahun, dengan memanggul sebuah cita-cita. "Ingin punya usaha sendiri," katanya, Rabu (13/10). Sebelum "mendarat", Agung menjabat sebagai Dining Room Steward di kapal pesiar itu.

Di darat, cita-cita itu langsung direalisasikannya setelah sampai di tempat kelahirannya. Karena berpengalaman di bidang restoran, dia membuka usaha Kue-Kue Cake and Catering dan mempekerjakan 5 orang karyawan tetap. Jika pesanan ramai, Agung terkadang mengambil tenaga kerja dari sekitar rumahnya untuk membantu.

Belum puas, dia berekspansi lagi. Oktober ini, dia membuka Caribbean Steak & Burger yang berlokasi di Allure Food Court, Wonosobo. Di resto kecil ini, dia mempekerjakan 4 orang karyawan. "Caribbean ini ke depan akan dijadikan bisnis franchise. Mungkin bulan depan, sudah buka cabang di Purwokerto," tuturnya.

Dalam waktu dekat, pria lajang ini juga berencana membuat wedding organizer. karena melihat prospek usahanya yang cerah.

Keinginan berwirausaha pria lulusan Akademi Perhotelan Graha WIsata ini muncul, setelah dia mengikuti Entrepreneur University (EU) di Magelang, sekitar 2 tahun silam. Di situ, dia mendapat "pencerahan" untuk berwirausaha, setelah mendengarkan paparan dari Purdi E Chandra, pentolan EU, mengenai dunia wirausaha.

"Setelah ikut itu, saya mantap untuk mengembangkan usaha sendiri. Tahun lalu, saya sudah mau keluar dari kapal. Tapi salah satu kawan saya menasehati untuk menangguhkan. Karena untuk membangun usaha sendiri juga butuh modal cukup banyak," ungkapnya.

Saran itu dituruti. Agung menangguhkan keinginannya untuk turun ke darat dan ikut berlayar lagi dengan tujuan menambah modal untuk mengembangkan usaha.

Setelah dirasa cukup, pada April 2010 lalu, dia mengambil cuti panjang dan turun ke darat, merealisasikan ide-idenya untuk mengembangkan usaha sendiri yang kini sudah terlihat realisasinya. Melihat prospek usahanya yang cukup cerah, dia pun sudah bertekad untuk benar-benar keluar dari pekerjaannya di kapal.

Dia mengaku tidak getun, jika nanti harus meninggalkan pekerjaan bergaji besar yang sudah ditekuninya sejak 2003. "Kalau kerja di kapal, gaji yang diterima memang sudah jelas besarannya. Kalau usaha sendiri, pendapatannya bisa tidak menentu. Tapi di situ ada tantangan. Tantangannya, semakin kita bekerja keras, hasil yang diperoleh tentu semakin besar dan tak terbatas," tegasnya.

Selain itu, dia juga merasa tidak bisa mengembangkan ide-idenya jika masih bekerja ikut orang lain. "Meski gaji besar, tapi kalau masih ikut orang lain, susah untuk berkembang. Tidak bisa menciptakan hal-hal baru," ungkapnya.

Selain itu, faktor keluarga membuat dia memutuskan untuk membuka usaha di tanah kelahirannya, daripada terus menerus berkeliling dunia.

"Insya Allah, kalau usaha yang saya rintis ini berkembang, saya akan keluar dari pekerjaan saya di kapal. Saat ini, status saya kan cuti panjang. Tapi kalau usaha ini berjalan baik, saya keluar agar bisa fokus mengurus usaha ini," kata lelaki kelahiran 11 April 1979 ini.
Sumber: www.suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar