Sabtu, 25 Desember 2010

MASALAH YANG DIHADAPI IBU MENYUSUI

1) Puting Susu Datar/ Terbenam
Pada awalnya bayi akan mengalami kesulitan, tetapi setelah beberapa
minggu dengan usaha yang ekstra, putting susu yang datar akan menonjol keluar
sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah. Usaha untuk mengeluarkan puting
susu yang terbenam ini dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi segera
secepatnya setelah lahir bayi aktif dan ingin menyusu. Menyusui bayi sesering
mungkin (missal 2- 2 ½ jam) akan menghindarkan payudara terisi terlalu penuh
dan memudahkan bayi untuk menyusu. Mengeluarkan ASI secara manual
sebelum menyusui dapat membantu bila terdapat kandungan payudara dan puting
susu tertarik ke dalam. Pompa ASI yang efektif (bukan yang berbentuk ‘terompet’
atau bentuk squeeze dan bulb) dapat dipakai untuk mengeluarkan putting susu
pada waktu menyusui (Depkes RI, 2001:40).
2) Puting Susu Nyeri
Pada umumnya ibu akan mengalami sakit pada waktu awal menyusui.
Rasa nyeri ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
puting susu ibu benar, perasaan nyeri ini akan menghilang. Cara menanganinya
adalah dengan memastikan posisi menyusui sudah benar. Memulai menyusui pada
puting susu yang tidak sakit guna membantu mengurangi sakit pada puting susu
yang sedang sakit. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di puting
susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu
kering. Jangan membersihkan puting susu dengan sabun. Hindarkan puting susu
menjadi lembab (Depkes RI, 2001:41).
3) Puting Susu Lecet
Puting susu yang nyeri, bila tidak segera ditangani dengan benar akan
menjadi lecet, sehingga menyusui akan terasa menyakitkan dan dapat
mengeluarkan darah. Puting susu yang lecet dapat disebabkan oleh posisi
menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh thrush (candidiasis) atau
dermatitis. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengobati puting susu yang lecet dan
memperhatikan posisi menyusui. Apabila sangat menyakitkan, berhenti menyusui
pada payudara yang sakit untuk sementara untuk memberi kesempatan lukanya
sembuh. Mengeluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan
dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI.
Memberikan ASI perah dengan sendok atau gelas tetapi jangan dengan dot.
Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula- mula dengan waktu yang
lebih singkat. Apabila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas.
Posisi menyusui yang benar adalah bayi diletakkan mengahadap ibu, perut bayi
menempel ke perut ibu, telinga bayi segaris dengan lengan,mulut bayi terbuka
lebar, bibir lengkung keluar, dagu menempel pada payudara, sebagian besar areola
tak kelihatan (Depkes RI, 2001:41-42).
4) Payudara Bengkak
Pada hari pertama ( sekitar 2- 4 jam ), payudara sering terasa penuh dan
nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI
mulai diproduksi dalam jumlah banyak. Penyebab payudara bengkak adalah posisi
mulut bayi dan puting susu ibu yang salah. Produksi ASI berlebih. Terlambat
menyusui. Pengeluaran ASI yang jarang. Waktu menyusui yang terbatas. Cara
mengatasinya adalah dengan menyusui bayi sesering mungkin tanpa terjadwal/
tanpa batas waktu. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan
tangan/ pompa ASI yang efektif sebelum menyusui. Sebelum menyusui dapat
dilakukan dengan kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit dan setelah
menyusui dikompres dengan air dingin untuk mengurangi oedema (Depkes RI,
2001:42).

0 komentar:

Posting Komentar